Selasa, 24 April 2012

Wisata Religi Pondok Pesantren Modern Al-Zaytun Indramayu

Masjid Al-Zaitun Salah satu Masjid terbesar di dunia


Pada bagian keenam kilas balik Sewindu Al-Zaytun, 27 Agustus 1999 – 27 Agustus 2007,
kami sajikan tentang Masjid Rahmatan lil Alamin. Masjid ini akan menjadi salah satu masjid yang tergolong besar di dunia setelah Masjidil Haram di Makkah. Masjid Rahmatan lil Alamin merupakan karya monumental umat Islam Indonesia pada awal milenium ketiga ini. Masjid yang akan menjadi simbol kebangkitan Islam yang Rahmatan lil Alamin, sekaligus bermakna kebangkitan bangsa Indonesia.
Masjid adalah inti dan pusat kegiatan seluruh penghuni Kampus Al-Zaytun dari sejak subuh sampai dengan Isya, sebagaimana lazimnya pondok pesantren. Di kampus ini santri dilatih dan dibiasakan hidup beribadah, melaksanakan shalat, baik itu Isya, Subuh, Zuhur, Asar maupun Magrib secara berjamaah, sekaligus berdisiplin dalam tradisi kepesantrenan, namun hidup dalam suasana modern.
Di tengah kawasan kampus seluas 1200 hektar ini dibangun sebuah masjid besar, anggun, dan kokoh yang berdiri di atas tanah seluas 6,5 hektar. Bangunan Masjid Rahmatan lil Alamin ini berukuran 99 x 99 meter berlantai 6 (enam). Dari kejauhan, masjid yang tengah dalam proses finishing ini sudah tampak gagah menonjol. Berdaya tampung 150.000 jamaah. Sebuah masjid terbesar (bangunan induknya berdaya tampung terbesar) di dunia. Setidaknya menjadi masjid terbesar di dunia setelah Masjidil Haram di Makkah, tempat paling suci dalam kepercayaan umat Islam.


- Ternak Sapi Yang Berskala Dunia

Al-Zaytun sudah memiliki peta perjalanan (road map) dalam memposisikan diri sebagai pusat peternakan sapi berskala dunia. Pentahapannya dihitung per lima tahun sekali, atau meminjam istilah Orde Baru, Repelita, Rencana Pembangunan Lima Tahun. Dalam satu gelombang perjalanan pertama direncanakan berlangsung 25 tahun. Setiap lima tahun sekali atau satu Repelita, jumlah sapi Al-Zaytun akan bertumbuh 400 persen. Karena itu dengan memulai 1.000 kepala sapi di tahun 2008 Al-Zaytun mematok pada tahun 2013 sudah harus memiliki 5.000 kepala sapi, pada tahun 2018 sebanyak 20.000 kepala sapi, tahun 2023 menjadi 80.000 kepala sapi dan seterusnya

0 komentar:

Posting Komentar