Bogor Jawa Barat

Institute Pertanian Bogor.

Universitas Negeri Yogyakarta

Fakultas Tekhnik.

SMECDA

Kementrian Koperasi dan UKM Jakarta.

BPU UPI

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Sabtu, 25 Agustus 2012

Kehilangan


Saya percaya kita tak boleh mencintai atau membenci sesuatu secara berlebihan, sebab suatu saat kita juga berkemungkinan untuk memiliki perasaan sebaliknya secara berlebihan. Jika kamu sangat takut akan kehilangan pacarmu, kenapa saya yakin suatu saat kamu akan kehilangannya, ya? Bersikaplah biasa-biasa saja. Biarkan segalanya dialirkan berbagai peristiwa kebetulan. Tanpa rekayasa. Ah ya, cintai dia apa adanya, benci juga dia apa adanya. Kalau ada yang tidak kamu sukai tentangnya, katakan saja. Dia juga harus tahu dan harus mengerti perasaanmu, kan? Cinta yang baik, seperti sering saya katakan, adalah cinta yang membebaskan. Bukan mengekang.  


Kamu takut kehilangannya? Ah, rasa takut kehilangan adalah musuh terbesar untuk kebebasan dan kebahagiaan. Buat saya, satu-satunya cara agar kamu tak kehilangan pacarmu adalah membuat dia takut untuk kehilangan kamu. Buktikan kalau kamu adalah laki-laki yang terlalu hebat, terlalu baik, dan terlalu berharga untuk ditinggalkan atau disia-siakan perempuan manpun. Bekerjalah, berkaryalah, untuk membuat dirimu menjadi laki-laki hebat yang perempuan manapun akan bersedih jika meninggalkanmu. Sesederhana itu: Jadilah laki-laki yang berdiri di atas lututnya sendiri. 


Disadur dari Fahdjibran


Selasa, 14 Agustus 2012

Jangan Takut Dikritik




Agar berhasil dalam kehidupan Anda tidak perlu menjatuhkan orang lain, namun Anda harus mampu tetap berdiri dalam menghadapi usaha-usaha orang lain yang mencoba menjatuhkan Anda.

Cara Anda memilih dalam menanggapi kritikan adalah salah satu keputusan penting untuk Anda ambil. Tidak ada hal penting yang pernah diraih tanpa adanya pertentangan dan kritikan. Bila Anda membiarkan perkataan-perkataan orang menghentikan Anda, maka Anda benar-benar telah dihentikan.

Ingatlah ini, bila Anda takut terhadap kritikan, Anda akan mati tanpa melakukan apapun. Seperti yang Elbert Hubbard katakan, "The only way to avoid criticism is to do nothing, say nothing, be nothing." Satu-satunya cara untuk menghindari kritik adalah dengan tidak melakukan apapun, tidak mengatakan apapun, dan tidak menjadi apapun.

Orang-orang yang melakukan banyak hal sudah pasti menimbulkan banyak kritikan. Jadi apabila Anda ingin diri Anda mendapatkan kesempatan untuk meraih sesuatu yang besar, Anda pasti akan menerima banyak serangan dan ejekan yang diarahkan kepada Anda. Dan kenyataan biasanya orang yang suka mencela, menghujat, mengkritik Anda biasanya adalah orang yang sombong karena merasa diri sudah lebih baik dari orang lain. 

Kritikan adalah bagian dari harga yang harus Anda bayar untuk melewati keadaan biasa-biasa saja. Terkadang kita semua lebih senang mendapat masukan yang positif, pujian dan penghargaan. Hal tersebut memang baik agar kita mengetahui bahwa kita telah berada di jalur yang tepat dan sebagai support untuk pencapaian kita. Namun saat kritik datang kita sering mulai merasa down dan putus asa. Padahal sebenarnya Anda dapat jadikan kritik sebagai suatu feedback untuk perkembangan dan pertumbuhan Anda secara pribadi. Kuncinya adalah kita perlu belajar bagaimana menghadapidan menggunakan setiap feedback negatif untuk kemajuan kita. Biasanya ada banyak pelajaran yang dapat kita peroleh dari setiap feedback yang negatif kalau saja kita dengan sungguh-sungguh mau mencarinya dan belajar dari hal tersebut. Biasakanlah diri kita untuk selalu belajar bukan hanya dari pengalaman yang positif melainkan juga dari pengalaman yang negatif.

Tidak semua kritikan harus kita dengarkan, namun ada kritik yang perlu kita terima, saya akan share kategorinya berikut ini:
- Terima kritik jika kita dikasihi tanpa syarat oleh orang yang mengkritik.
- Terima kritik jika kritiknya tidak dinodai agenda pribadi menjatuhkan.
- Terima kritik jika kritiknya bertujuan membangun diri kita.
- Terima kritik jika orangnya memang bukan orang yang suka mengkritik segala sesuatu.
- Terima kritik jika orangnya siap memberi kita dukungan untuk menjadi lebih baik sesudah mengkritik.
- Terima kritik jika orangnya sendiri mempunyai pemahaman dan pengetahuan yang mendalam di bidang yang dia kritik.
__________________ 
HARYANTO KANDANI
Achievement Motivator & Penulis Buku Best Seller The Achiever
Follow Twitter: @haryantokandani
Visit Website: haryantokandani.com

Senin, 06 Agustus 2012

Dekat





Larasati


Aku masih sayang kamu, Dit. Aku masih hapal kebiasaan-kebiasaanmu. Aku masih memerhatikanmu duduk bersama teman-temanmu di kantin kampus, memesan jus alpukat atau jus tomat-dengan-jeruk-nipis. Kalau sedang sendirian, aku biasa memerhatikan telepon genggamku: Membaca lagi beberapa pesan darimu yang masih kusimpan—atau berharap namamu muncul lagi di layar dan memanggilku dengan lagu cinta kita berdua. Andai waktu bisa diputar, Dit, aku ingin kembali menarik kata-kataku bahwa aku tak ingin menerimamu lagi. Aku ingin memaafkanmu, memulai lagi kisah kita yang baru: Aku ingin kita kembali dekat, tetapi semuanya sudah terlambat.




Deni



Sebelumnya, aku tak pernah jatuh cinta. Tetapi ketika pertama kali melihatnya, rasanya ada sebagian dari diriku yang kutemukan dalam dirinya. Namanya Mutiara. Tetapi aku selalu gagap menyebut namanya. Setiap kali bertemu dengannya, dan dia tersenyum padaku, ada perasaan asing yang entah bagaimana caranya seolah menahan jalan-jalan darahku: Membuatku deg-degan melulu. Aku akan selalu rela mengambil jalan memutar untuk pura-pura tak sengaja berpapasan dengannya, melihat pakai bando yang mana dia sekarang, tas yang mana, baju yang mana, sepatu yang mana: Aku suka semua yang ia kenakan. Meskipun suatu saat aku tahu dia tak pernah mengerti bahwa aku memerhatikannya, menyukainya dan mencintainya: Aku hanya ingin dekat. Aku hanya ingin dekat. Itu lebih dari cukup.




Widya



Aku membawakannya sarapan, buatanku sendiri. Aku memberinya sapu tangan, rajutanku sendiri. Aku mendoakannya, di atas doa-doaku sendiri. Sejak dekat dengannya sebagai sahabat, aku justru menemukan perasaanku yang lain untuk Irfan. Dia lucu, perhatian, pandai, sayang keluarga: Semua kriteria pria idealku ada padanya. Sebenarnya aku tak berharap laki-laki tampan seperti selebriti-selebriti televisi. Tapi kalau diperhatikan, kadang-kadang Irfan mirip juga sama Vino G. Bastian. Aku suka caranya diam. Kalau aku memerhatikannya saat sedang diam, diam-diam aku bicara dalam hati—seolah-olah mengatakan semuanya kepadanya: Aku cinta kamu, Irfan. Aku selalu mengatakannya dengan segenap perasaanku, semoga suatu hari ia benar-benar bisa mendengarnya dengan perasaannya sendiri. Kini, dekat dengannya adalah kebahagiaan sunyi yang terus membuatku berani bermimpi. 




Prasetya



Aku tak bisa membohongi perasaanku sendiri bahwa pelan-pelan aku jatuh cinta pada Dania. Barangkali ia sosok perempuan yang selama ini aku cari untuk menjadi istri sekaligus ibu bagi anak-anakku. Ketika pertama kali mengenalnya, sejujurnya aku tak menyukainya. Physically, she was not my type. Tetapi semakin dekat aku mengenalnya, semakin aku menemukan kecantikannya. Bukan hanya di dalam, ia juga rupanya cantik di luar. Aku mengaguminya, perasaan yang belum pernah kumiliki pada perempuan lain selama ini. Dari semua perempuan di dunia, Dania barangkali bukan yang paling cantik, bukan juga yang paling baik, tetapi bagiku mungkin ia yang paling tepat. Aku meyakininya, seperti perasaan yang selalu membuatku ingin dekat dengannya. Sayangnya, ia sudah punya pacar: Dan akan segera menikah




Ariyanti



Pagi tadi, Deni menyatakan perasaannya padaku. Sejujurnya selama ini aku juga menyukainya. Tetapi rencana pernikahanku dengan Firman sudah ditetapkan, segala hal sudah disiapkan. Tuhan, semoga Engkau mendekatkan semua manusia pada jodohnya—semua rahasia perasaan pada jawabannya. Engkaulah yang mengatur segalanya, dan Engkaulah yang mempertemukan dan mempersatukan semua manusia dengan pasangannya. Di atas semua keinginan dan kehendakku, aku mempercayakan semuanya pada pilihan-Mu: Dan semoga semua perasaan baik-baik saja




: Di atas semua cerita, jodoh bukan cuma soal perasaan… 


Sumber : Fahd Jibran