Rabu, 25 April 2012

PENGAKUAN


Dear............


Demikianlah, Sayangku, sejak jatuh ke dalam lubang-hitam cinta dalam matamu, sejak itu pula aku mengubah semua rencana dan cita-citaku—fahd,,,,,,,

Aku hampir tak peduli lagi pada hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaanku di masa depan, tentang apakah ia cukup bergengsi atau bisa menghasilkan banyak uang: Aku tak lagi membayangkan kesuksesan melulu tentang hal-hal yang demikian besar sekaligus mewah. 

Barangkali aku ingin jadi musisi: Aku ingin menciptakan lagu-lagu yang tak akan pernah habis kau nyanyikan sepanjang hidupmu. Aku akan bahagia mendengarnya, Sayangku: Suara kecilmu menyanyikan lagu-laguku di dapur, di kamar, di ruang makan, di halaman belakang—sementara aku yang belum mandi memetik gitarku sambil tersenyum memandangmu menjemur pakaian, menyeduh kopi atau membersihkan lemari. 

Demikianlah, Sayangku, sejak aku jatuh cinta pada caramu berjalan, atau caramu mengantuk, atau caramu menggigit bibir bagian bawahmu, juga rambut-rambut halus yang tak begitu rapi di belakang lehermu, sejak itu pula aku selalu ingin punya mesin perekam dalam retina mataku—

Aku ingin menyimpan semua gambar tentangmu: Saat di rumah, saat liburan dan jalan-jalan, atau saat anak pertama kita menikah dan anak kedua kita diwisuda. Aku akan memasang lagu-lagu favorit kita menjadi suara latar video-video kita. Dan untuk bagian-bagian yang tak ingin aku lupakan sepanjang hidupku: Aku ingin membuatnya dalam gerak lambat. Aku akan selalu berbahagia merekamnya, Sayangku: Terutama saat aku merekam videomu dari belakang, mengabadikan langkah-langkah kakimu yang jenjang memapah langkah-langkah kecil anak pertama kita yang sedang belajar berjalan. 

Dan sejak aku jatuh cinta pada bagaimana caramu membaca, Sayangku, sejak itu pula aku belajar menulis—

Demikianlah aku mencintaimu dengan caraku yang sederhana: Sehingga ketika kau tersenyum setelah membaca kata-kataku, seketika akupun menjadi penulis paling berbahagia di dunia.

0 komentar:

Posting Komentar