Selasa, 24 April 2012

Tips Untuk Mendorong agar Berorientasi Bisnis


 Oleh : Topikin Abdullah
1.       Konsisten. Para pemimpin harus mulai mengurangi fasilitas untuk dirinya sendiri. Di PT DI Garuda Indonesia, saat abdul Gani menjadi CEO, ia memberikan contoh dengan memberikan seat kelas bisnis untuk penumpangnya, sementara ia duduk dikelas ekonomi. Ia baru duduk dikelas bisnis kalau penumpang yang menghendakinya sudah terpenuhi semua.
2.       Kredibel. Pemimpin menjaga ucapan-ucapannya dan berani menjalankan apa yang dijanjikan. Jangan sampai menjadi pemimpin yang “tidak bias dipercaya” dan mencari selamat sendiri.
3.       Komunikasi. Jangan pernah berhenti-henti menyampaikan pesan agar semua orang paham “wa are business”. Demikian pula komunikasi dengan konsumen.
4.       Pelatihan. Masukan kembali karyawan dalam pelatihan-pelatihan bisnis, jangan batasi hanya bagi mereka yang berada pada posisi manajerial saja, melainkan juga orang-orang teknikal dan operasional.
5.       Kompetisi. Lakukan suatu kompetisi untuk memunculkan unit-unit yang berhasil menjalankan prinsip-prinsip bisnis dengan benar dan penanganannya  diberi penghargaan yang layak dan diumumkan.
6.       Bersihkan. Bersihkan perusahaan dari orang-orang yang tidak berorientasi bisnis, khususnya yang lebih menutamakan kepentingan pribadi untuk memperkaya diri dengan merugikan perusahaan, ingatlah, asset utama perusahaan bukanlah SDM, melainkan SDM yang benar (the right people).
7.       Berikan Bonus Kelompok. Setelah memberikan arahan yang jelas, lakukan pengukuran, dan bila ada tanda-tanda perbaikan, karyawan harus diberi bonus kelompok (bukan individu). Misalnya di Unit A, penghargaan diberikan karena mereka berhasil meningkatkan penjualan sekian persen, di unitproduksi berhasil menghemat pemakaian kertas sekian ton, dan seterusnya.
8.       Penularan. Tularkan pengalaman orang-orang lain kedalam perusahaan dengan mengundang penceramah-penceramah eksekutif yang berorientasi bisnis dan inspiratif.
9.       Suntik. Jangan biarkan perusahaan menjadi system tertutup dengan promosi internal. Buka posisi-posisi manajer pada pihak-pihak luar untuk ikut mengisi. Hadirnya orang-orang luar biasa menjadi agen-agen perubahan yang baik kalau ada system kontrol, umpan balik dan evaluasi yang efektif. 
 
Dikutip dari beberapa Sumber Buku Karangan Rhenald Kasali dan Pengantar manajemen

0 komentar:

Posting Komentar