Penat menggelayut
manja pada raga
Letih
bersandar pelan dalam sapaan purnama
Beban
pundak ini begitu kuat
Hingga
mengalahkan nurani mengeja tugas kewajibannya
Ya, diri
mengerti..
Jika
langkah ini masih tertatih
Panjang
jalan kehidupan ini masih samar terlihat
Diripun
merasakan...
Perih,
lebam dari sebuah perjuangan
Peluh,
pucat dari ketegaran jiwa menempa ilmu kehidupan
Itu
semua tetap selalu hadir mengiringi sepenggal napas yang tersisa
Dan
menjelma dalam harapan-harapan suci
Sebuah harapan
yang mampu menopang gundah gulana yang mampu meluluhlantahkan paradigma paksa
dari mereka
Yang
hanya bisa terpatri dalam keyakinan dan keteguhan hati
Ya, diri
tersenyum...
Mendapati
sadar bertemu dengan gambaran diri
Begitu
indahnya sayatan serta luka yang terkadang menyentuh mesra begitu istimewanya
keteguhan merajai setiap mimpi-mimpi mustahil ini
Begitulah,
Tuhan mencoba memperlihatkan hasil karyanya pada engkau dan aku
Sebab, Tuhan
tahu kita adalah insan yang luar biasa..
Dalam
kobong rindu
9
Oktober 2012
Menjelang
waktu Dzuhur
0 komentar:
Posting Komentar